Sabtu, 16 Februari 2013

Geisha


Semula bernama Jingga, band ini terbentuk di penghujung 2003. “Awalnya, kami ini band SMU. Kami kan, dulu satu sekolah, di SMU 2 Pekanbaru,” cerita Roby, sang gitaris sekaligus motor grup ini. Rajin mengikuti berbagai festival lokal, meski tak lagi satu sekolah usai lulus SMU.

Kenyang “unjuk gigi” di panggung lokal, Jingga lantas mencoba peruntungannya di pentas nasional lewat Ajang A Mild Live Wanted 2007, Meski hanya keluar sebagai finalis, Jingga tetap berhak masuk dapur rekaman, meski hanya untuk album kompilasi. “Di rekaman kompilasi kami masih pakai nama lama. Tapi saran untuk ganti nama sudah muncul. Karena nama Jingga kan, sudah ada yang pakai.”


Belakangan, setelah melalui proses yang cukup panjang, akhirnya semua personil sepakat memilih nama Geisha. “Kami ingin total menjadi penghibur. Seperti halnya geisha (wanita penghibur di Jepang), kami ingin jadi penghibur yang berkelas. Dan lagi, untuk jadi geisha kan, enggak gampang. Enggak semua wanita bisa jadi geisha. Begitu pula kami. Untuk mencapai semua ini, ada perjalanan berliku dan perjuangan yang berat,” terang sang vokalis, Momo.

Setelah sepakat memilih nama Geisha, pada bulan Juli 2009 album perdana mereka, “Anugrah Terindah” dirilis. Singelnya yang bertajuk “Jika Cinta Dia” yang easy listening rupanya diminati oleh khalayak dan kini mereka siap merilis singel keduanya, “Tak Kan Pernah Ada“.

Tahun 2011, Geisha memulai tahun baru dengan album baru berjudul ‘Cinta dan Benci’. Dalam album barunya ini Geisha kebanyakan memasukkan lagu-lagu tentang patah hati. Perbedaan album pertama dan kedua Geisha, album barunya ini lebih ke arah soul.

Sumber : Semula bernama Jingga, band ini terbentuk di penghujung 2003. “Awalnya, kami ini band SMU. Kami kan, dulu satu sekolah, di SMU 2 Pekanbaru,” cerita Roby, sang gitaris sekaligus motor grup ini. Rajin mengikuti berbagai festival lokal, meski tak lagi satu sekolah usai lulus SMU.

Kenyang “unjuk gigi” di panggung lokal, Jingga lantas mencoba peruntungannya di pentas nasional lewat Ajang A Mild Live Wanted 2007, Meski hanya keluar sebagai finalis, Jingga tetap berhak masuk dapur rekaman, meski hanya untuk album kompilasi. “Di rekaman kompilasi kami masih pakai nama lama. Tapi saran untuk ganti nama sudah muncul. Karena nama Jingga kan, sudah ada yang pakai.”

Belakangan, setelah melalui proses yang cukup panjang, akhirnya semua personil sepakat memilih nama Geisha. “Kami ingin total menjadi penghibur. Seperti halnya geisha (wanita penghibur di Jepang), kami ingin jadi penghibur yang berkelas. Dan lagi, untuk jadi geisha kan, enggak gampang. Enggak semua wanita bisa jadi geisha. Begitu pula kami. Untuk mencapai semua ini, ada perjalanan berliku dan perjuangan yang berat,” terang sang vokalis, Momo.

Setelah sepakat memilih nama Geisha, pada bulan Juli 2009 album perdana mereka, “Anugrah Terindah” dirilis. Singelnya yang bertajuk “Jika Cinta Dia” yang easy listening rupanya diminati oleh khalayak dan kini mereka siap merilis singel keduanya, “Tak Kan Pernah Ada“.

Tahun 2011, Geisha memulai tahun baru dengan album baru berjudul ‘Cinta dan Benci’. Dalam album barunya ini Geisha kebanyakan memasukkan lagu-lagu tentang patah hati. Perbedaan album pertama dan kedua Geisha, album barunya ini lebih ke arah soul.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar